Indonesian Idol.
Ajang pencarian bakat terbesar ini kembali lagi, menggenapi 10 tahun
kehadirannya di televisi, sejak 2004. A
Decade of Dreams, itulah tagline-nya
untuk tahun ini. Seperti biasa, Idol selalu berhasil menyedot perhatian
sebagian besar orang. Tercatat, 250.000 orang lebih mengikuti audisinya di
beberapa kota besar di Indonesia.
A
Decade of Dreams. Kalimat ini bukan sekadar slogan,
tapi memang sebuah kenyataan, bahwa ajang ini telah berhasil mewujudkan mimpi
banyak orang. Sebut saja Delon, Mike, Judika, Ihsan, Rini, Citra, Dirly, Giselle,
Regina, Sean, dan lainnya, dikenal banyak orang lewat Idol. Ada yang mendapat
kesempatan main film dan sinetron, bergabung dalam sebuah band, bahkan berkolaborasi
dengan artis mancanegara. Bukan hanya itu. Idol juga telah melahirkan
bakat-bakat baru, dengan keunikan dan karakternya masing-masing.
*
Memasuki tahun
kesepuluh-nya, Indonesian Idol semakin ketat dalam memilih para kontestan yang
layak berposisi di 13 besar. Juri tahun ini pun juga agak berbeda, di samping
Anang Hermansyah dan Ahmad Dhani, ada Tantri Kotak, juga kembalinya juri senior
Idol, Titi DJ. Mereka memilah dan memilih yang terbaik dari serangkaian audisi
di beberapa kota besar, juga dari Bus Audition yang singgah di beberapa kota
kecil di Indonesia.
Dan akhirnya,
setelah melewati proses panjang, dari audisi, eliminasi, hingga Top 15,
terpilihlah 13 orang terbaik menurut juri yang layak memasuki babak
Spektakuler. Mereka adalah Eza, Ryan, Dewi, Yunita, Miranti, Windy, Sarah, Gio,
Ubay, Yuka, Virzha, Nowela, dan Husein.
Bicara tentang
finalis favorit, ada beberapa dari 13 penyanyi ini yang paling punya keunikan
dan karakter. Yunita, Sarah, Ubay, Yuka, Virzha, dan Husein adalah mereka yang
paling “beda” menurutku.
Yunita, dengan
suara lembutnya yang tinggi. Sarah, bertubuh mungil tapi bersuara luarbiasa,
yang juga finalis Idol pertama yang berhijab. Ubay, pemuda 17 tahun yang
bersuara merdu, mahir dance, juga
piawai memainkan beberapa alat musik, terutama piano dan saxophone. Yuka, yang khas dengan wajah Jepangnya, juga
kemampuannya dalam menjadikan sebuah lagu seperti miliknya sendiri. Virzha,
dengan rambut gondrong, suara yang “cowok banget”, juga goyang ngangkang
andalannya itu, hahaha… Dan Husein, dengan jiwa metalnya.
*
Di audisi 5
Jakarta, awal 2014 lalu, ada seorang lelaki berwajah kearab-araban berambut minimalis,
memasuki ruang audisi. Ia memperkenalkan diri sebagai Husein Alatas, seorang
vokalis band. Bahkan dalam sesi wawancara sebelum audisi, dia berkata, “…dan saya
yakin akan menjadi juara Indonesian Idol, dan bisa membuktikan pada
semua pasang mata, bahwa saya bisa melakukan lebih dari sekedar bernyanyi.”
Di dalam ruang
audisi, juri yang terdiri dari Anang, Tantri, dan Dhani dibuat terpukau dengan
suara metalnya yang menyanyikan sebait Smoke
on The Water milik Deep Purple. Husein juga mengatakan bahwa ia punya sub-genre sendiri, yaitu Middle East
Metal. Tanpa mengulur waktu lagi, ketiga juri serempak berkata yes, dan menyodorkan Golden Ticket pada
Husein. Tapi, Dhani sempat mengajukan syarat pada Husein agar menggunduli
rambutnya.
Sejak itulah aku
sadar, ada sesuatu yang benar-benar “baru” di Indonesian Idol. Aku sendiri tak
tahu, mengapa tiba-tiba minatku bertambah pada musik metal, padahal sebelumnya
kesukaan telingaku hanya sebatas pop, pop rock, atau R’nB saja.
*
Setelah berhasil
melalui tiga tahap Eliminasi, akhirnya Husein berhasil masuk babak Top 15. Saat
itu dia sudah benar-benar menggunduli rambutnya hingga licin, hehehe. Dalam
babak itu, Husein yang menjadi penampil keempat belas menyanyikan Bahasa Kalbu-nya Titi DJ. Pilihan
lagunya sempat membuat para juri kaget dan penasaran, akan menjadi seperti apa
lagu manis itu di tangan Husein.
Dan benar saja,
empat juri yang terdiri dari Dhani, Tantri, Titi DJ, dan Bebi Romeo dibuat
terpukau dengan Bahasa Kalbu, yang
menjadi cadas setelah dinyanyikan Husein. Bahkan Titi memberikan standing ovation untuk penampilan
gaharnya itu.
Husein pun masuk
babak Spektakuler bersama 12 orang lainnya. Dalam Spektakuler Show setiap
minggunya, baru aku tahu, lelaki berdarah Timur Tengah itu adalah sosok yang
ramah, rendah hati, dan religius, juga sangat sayang pada keluarganya, terutama
ibu dan adiknya yang berumur empat tahun, Kiky. Husein juga tak pernah berhenti
bereksplorasi dan mencoba menyanyikan genre-genre baru. Dan ia lagi-lagi sukses
menjadikan lagu-lagu itu beraroma metal.
Salah satunya saat
ia sukses berduet dengan Runner Up X Factor, Novita Dewi, membawakan lagu milik
Paramore, Decode, yang berhasil “memecahkan”
panggung Spektakuler malam itu.
*
Tapi perjalanan
Husein tak semulus yang dibayangkan. Pernah beberapa kali ia masuk posisi dua
atau tiga terendah. Namun akhirnya Husein berhasil meneruskan langkahnya hingga
ke tiga besar, bersama Virzha dan Nowela.
Dalam babak Road
to Grand Final, Husein justru tak banyak dijagokan. Hanya Tantri yang yakin
bahwa ia akan masuk ke Grand Final bersama Nowela. Titi dan Anang malah
menjagokan Virzha yang akan menemani Nowela ke acara puncak Indonesian Idol
itu. Sementara Dhani, tak jelas memilih siapa, tapi sangat terlihat bahwa ia
berharap Virzha akan pulang malam itu. Ya, mungkin Dhani sudah sangat terobsesi
memasukkan Virzha ke label musiknya, untuk dijadikan vokalis Dewa yang baru,
hahaha…
Dan ternyata,
Dhani benar! Ada raut kaget dan tak percaya milik Husein, ketika Daniel Mananta
menyebutkan namanya yang lolos menuju Grand Final. Berbeda dengan wajah Virzha
yang biasa saja, seperti sudah tahu bahwa ia akan tersisih malam itu.
*
Ada yang baru,
benar-benar baru di Grand Final Idol tahun ini. Ya, ada musik metal di panggung
Idol! Kalau di Idol dua tahun lalu kita mengingat Prattyoda, penyanyi bersuara
rock yang hanya mencapai babak tiga besar, tahun ini musik metal benar-benar
ada di Grand Final. Titi DJ pun sempat tak menyangka, Husein bisa menembus
Grand Final.
Dalam puncak acara
Idol itu, Husein dinilai sukses membawakan lagu Noah dan Padi, yang seperti
biasa, jadi berbau metal berkat suaranya itu. Juri pun melengkapi pujian
mereka, setelah mendengar Husein membawakan lagu baru bertajuk Membawa Cinta, dengan gaharnya.
*
Babak pamungkas,
Result and Reunion pun tiba. Di sinilah semua jawaban akan terkuak, siapa Idola
Indonesia berikutnya. Jujur saja, aku tak terlalu optimis Husein akan menjadi
juara, mengingat rivalnya, Nowela yang hampir tak pernah mendapat celaan dari
juri. Gadis Papua yang dijuluki The Uranium Voice ini bahkan pernah mendapat standing ovation tujuh kali! Tapi aku tetap
mengharapkan Husein, Si Metal Arabian, akan mendapatkan hasil terbaik.
Husein didapuk
membawakan tiga lagu solo, Bayang Semu milik
Ungu, Dealova-nya Once Mekel, juga
lagu Deep Purple, Smoke on The Water yang
ia nyanyikan saat audisi dulu. Husein dan Nowela juga berkolaborasi dengan Iwa
K, Daniel Mananta, dan sebelas finalis lainnya.
Jam duabelas lebih
duapuluh, voting ditutup. Keoptimisanku tak juga bertambah, meski belum surut
harapan untuk melihat Husein dinobatkan menjadi The Next Indonesian Idol.
Beberapa menit kemudian, suara Daniel lantang menyebut nama Nowela sebagai
Idola Indonesia tahun ini. Ada kecewa menyusupi hatiku ketika mendengarnya. Ada
pula sepercik rasa tak percaya, bisakah Kak Daniel mengulangi pengumumannya,
dan menyebut nama Husein saja?
Tapi itu tak
terjadi, karena benar Nowela-lah juara pertamanya. Ada secercah rasa banggaku
untuk Husein, yang tetap bisa tersenyum lebar, meski hanya mendapatkan Runner
Up. Tapi, seperti kata Husein, dia tak pernah memikirkan hasil. Yang ia
pikirkan adalah proses dan usahanya untuk memuaskan para juri, juga HuseinFam,
sebutan untuk para penggemarnya. Dan lelaki plontos ini telah berhasil
melakukannya.
Menjadi Runner Up,
juga merupakan prestasi luarbiasa, apalagi mengingat genre yang diusung Husein,
metal! Berhasil mendapat Golden Ticket, masuk limabelas besar, tigabelas besar,
sepuluh besar, lima besar, tiga besar, hingga ke Grand Final, sudah merupakan
pencapaian hebat. Husein juga telah menjadi pengukir sejarah baru, membawa musik
metal ke Grand Final Idol!
Selamat, Kak
Husein, yang telah membuktikan pada Indonesia bahwa metal pun layak ada di
Grand Final Idol. Terus berkarya dan jangan berhenti bereksplorasi, Kak! Aku
bangga, HuseinFam bangga, Indonesia bangga sama Kakak!
Kutunggu Membawa Cinta versi Kakak yaa…
Salam tiga jari! :D
Adinda
Dara
Komentar
Posting Komentar