Memori Seragam SMA (2)

Sahabat sejatiku, hilangkah dari ingatanmu? Di hari kita saling berbagi...
-Sheila on 7-

Siang ini, aku membuka lagi folder foto yang kunamai "Sahabat". Di sana ada sekumpulan gambar penuh kenangan, dari semua orang yang pernah dan masih mau menjadi sahabatku. Sebagian besar potret kalian, kawan di masa putih abu-abuku.

Apa kalian ingat? Kita dipertemukan dalam sebuah jurusan langka yang jarang diminati orang. Hahaha...jurusan yang justru membuat kita saling mengenal, lalu kini menjadi saling mengenang...

Aku tidak akan merunut segala kisah yang telah kita tulis dari awal. Aku hanya mendadak rindu. Siang ini aku rindu pada kalian, pada segala canda kita yang mengubah sekelas jurusan langka itu menjadi kelas paling gaduh. Hahaha, aku bahkan masih ingat, saat kita kompak merasa kesal pada guru yang terlalu sadis :P Atau saat kita berlagak menirukan gaya khas beberapa guru...

Kita, tiga puluh sembilan kepala yang berbeda-beda. Ada yang hobi nyanyi, memotret atau merekam video teman-teman lain saat jam kosong, membaca koran di perpustakaan saat istirahat, hobi ngemil di kelas, menulis cerpen dan puisi, bahkan ada yang gemar belajar, menghitung deretan rumus atau menghafal kumpulan hadits. Masihkah kalian ingat semuanya?

Siang ini, aku rindu sekaligus galau. Ya, karena salah satu teman kita, sahabatku, menghilang entah ke mana. Semuanya seperti abu-abu, lalu berubah pekat. Aku sendiri bahkan kehilangan arah akannya kini...

Aku ingin, satu waktu mengumpulkan kita, luangkan sedikit waktu, lupakan sejenak padatnya kesibukan, hanya untuk kita. Berbincang akan masa lalu yang takkan pernah jadi kenangan usang. Mengulang kembali dua tahun kebersamaan kita, meski hanya dalam beberapa jam.

Meski kini kita terpisah, karena waktu menuntut kita melakukan lebih banyak hal untuk diri kita sendiri. Membuat segala kenangan itu seakan lenyap. Tapi sesungguhnya, kalian, kenangan itu, tak pernah benar-benar hilang dari benakku...

Dua tahun bersama, dalam Bahasa yang penuh warna
Berpacu waktu mengukir prestasi
Berhiaskan tawa, tangis, senyum, amarah, dan canda
Terkadang ada waktunya, di mana kita saling diam
Sejenak saling benci
Lalu canda terdengar lagi
Kemudian, semangat terkobarkan...
Ada tangis yang terdengar untuk sahabat yang berairmata
Ada tawa yang menguar demi melihat secuil bahagia,
Dari wajah-wajah kalian....
Tak bisa terpungkiri, kalian buat warna hidupku lebih kaya...

Semoga Ramadhan tahun ini benar-benar mempertemukan kita. Membagikan lagi goresan kenangan, untuk dikisahkan dalam canda berbalut rindu...
Bersamanya yang hingga kini masih jadi misteri, tentu saja...

Terima kasih kawan, teman baikku, yang telah menambah warna dalam kanvas hidupku.

....And friends come and go, but people like you are hard to find...
-Kavana-

Dedicated to All Language Class Members. See you soon, all!




Komentar